Pages

Ads 468x60px

April 17, 2012

STUDI KASUS PENGEMBANGAN TAMAN NASIONAL





























     Bagaimanakah cara mengembangkan daerah wisata saat ini dengan keadaan Indonesia yang sekarang ini selalu mengalami bencana alam seperti banjir dan longsor di beberapa daerah?
     
      Bencana alam memang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini. Bencana alam ini tentu mempengaruhi perkembangan suatu daerah wisata khususnya daerah dimana terjadi bencana alam tersebut. Untuk mengembangkan daerah wisata dengan keadaan yang selalu mengalami bencana alam seperti banjir dan longsor ini dapat dimulai dengan melaksanakan program yang bertujuan untuk meminimalisir resiko kerusakan akibat bencana alam misalnya dengan menanam tanaman yang dapat melindungi dari bencana alam seperti Mangrove.
   Pengembangan daerah wisata pada hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila oleh sebab itu harus sesuai dengan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah misalnya UU  NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HUTAN DAN EKOSISTEMNYA serta PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 47 TAHUN 1997 (47/1997) TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL. Disini diatur mengenai bagaimana tata cara pengembangan suatu kawasan wisata khususnya wisata alam yang merupakan bagian dari wilayah nasional Negara Republik Indonesia.

      Apa tujuan dari perluasan daerah tujuan wisata?
Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang merupakan kawasan konservasi ini mempunyai fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan taman nasional ini dikelola dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan, dan zona lain sesuai dengan keperluan. Nah, perluasan daerah wisata ini bertujuan untuk memperluas kawasan pelestarian alam dan menambah jumlah koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami dan jenis asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

     Taman Nasional Gunung Salak adalah salah satu suaka di Indonesia, sama seperti Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas Jawa Barat, tetapi kebanyakan orang lebih memilih Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas. Mengapa?
Dibanding dengan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, arena akses menuju ke Taman Nasional Gunung Salak lumayan sulit dan jalanannya berbatu.
Dan kebanyakan orang lebih memilih Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango karena aksesnya yang mudah dengan panorama yang spektakuler merupakan tempat favorit bagi para pengunjung. Di sekitar puncak TN Gunung Gede Pangrango ini juga terdapat  perkebunan teh, taman rekreasi, air terjun, air panas, danau dan fasilitas akomodasi di dalam taman.

    Apakah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango Cibodas mempunyai kelebihan dari Taman Nasional Gunung Salak?
TNGGP dan TNGHS memiliki ekosistem hutan hujan tropis pegunungan dengan karakteristik yang hampir sama. Menurut saya kedua Taman Nasional ini memiliki karakterisitik dan keindahan masing-masing yang membuat mereka unik. Tidak ada yang saling melebihi, namun keduanya saling melengkapi. Hanya saja, banyak orang yang lebih memilih untuk pergi ke TNGGP karena alasan mereka tersendiri seperti akses yang mudah dan fasilitas yang lebih lengkap. Namun untuk beberapa orang yang memliki minat khusus, mereka lebih memilih untuk ke TNGHS karena treknya yang menantang dan membutuhkan keahlian khusus.
  
    Bagaimana cara mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak pada saat kondisi seperti ini yg dimana sering terjadi bencana alam?
Pengembangan daerah wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak harus didasarkan atas prinsip-prinsip dan keterpaduan ekologi tanpa mengabaikan kondisi fisiknya dan bertujuan untuk melindungi dan memelihara keunikan ekosistem dan kekayaan alamnya serta memanfaatkan secara lestari untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Saat ini sudah ada perkumpulan yang bernama GEDEPAHALA yang dibentuk dalam rangka merevitalisasi dan mempercepat akselerasi kinerja Konsorsium GEDEPAHALA [Gede-Pangrango-Halimun-Salak] yang sudah ada. 
Point penting dari didirikannya perkumpulan GEDEPAHALA adalah untuk mewujudkan terbentuknya koridor antara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai satu kesatuan ekosistem (termasuk manusia di dalamnya) melalui implementasi berbagai program prioritas, salah satunya Program Adopsi Pohon. Program ini sangat bermanfaat bagi Taman Nasional antara lain

o   Pencegahan erosi tanah - pohon mencegah limpasan air hujan dan pengikisan tanah.
o Penghalang Banjir  - hutan sebagai fungsi kontrol aliran air yang pada gilirannya akan mencegah banjir dan meningkatkan kualitas air.
o   Oksigen (O2) produksi - sebuah pohon berdaun dewasa dapat menghasilkan O2 untuk 10 orang dalam setahun.
o   Carbon sink - pohon menyerap dan mengikat karbon dioksida (CO2), sebagai pencegahan pemanasan global, sehingga meningkatkan kualitas udara.
o  Konservasi keanekaragaman hayati – keanekaragaman kehidupan di Bumi, termasuk tumbuhan, hewan, semua habitat dan semua proses alam di mana mereka menjadi bagian, sangat penting untuk setiap aspek cara hidup manusia di seluruh dunia, menyediakan kita makanan, obat-obatan, udara bersih, air bersih dan banyak lagi.
o   Pemandanggan Indah - sumber daya alam yang terjaga memberi kita imbalan dalam bentuk pemandangan yang indah, yang berpotensi memiliki nilai ekonomi melalui ekowisata.
o Mata pencaharian berkelanjutan - cara terkontrol dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan sebagai mata pencaharian masyarakat yang dapat diandalkan untuk setiap generasi.

Bagaimana peran masyarakat dan pemda setempat dalam mengembangkan daerah Taman Nasional Gunung Salak untuk kedepannya?
(1) Peran serta rakyat dalam konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya diarahkan dan digerakkan oleh Pemerintah melalui berbagai kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna seperti penanaman pohon atau reboisasi hutan kembali.
(2) Dalam mengembangkan peran serta rakyat, Pemerintah menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di kalangan rakyat melalui pendidikan dan penyuluhan.

0 comments:

Posting Komentar